apalah arti semua ini

 Sebuah refleksi berupa tulisan terhadap Persija di Liga 1 2024/25 Laga Persija melawan Malut di JIS jumat nanti (23/5/25) adalah laga pamungkas Persija di liga 1 2024/25. Pertandingan itupun akan menjadi tolak ukur untuk homebase Persija musim depan, kendati demikian hasil yang kurang memuaskan untuk Persija di liga 1 kali ini, lagi dan lagi Persija hanya mampu bertengger di papan tengah klasemen liga, entah apa yang membuat Persija hanya mampu bertengger di papan tengah klasemen liga padahal target manajemen untuk liga tahun ini pun sepertinya tidak muluk-muluk hanya menargetkan 4 (empat) besar, target yang cukup aneh untuk Tim sekelas Persija, namun sayangnya Persija pun tak mampu mencapai target aneh tersebut. Lalu bagaimana respon dan apa pendapat teman-teman The Jakmania? "Musim ini emang musim menyebalkan buat kita semua, ngeliat rival back to back, ditambah Persija musim ini gak jelas mainnya, tapi jangan pernah ninggalin Persija, apalagi main di Jakarta, yang mau kritik s...

Engga tau harus mulai darimana semuanya berjalan tanpa skenario yang kita paham, kadang emang cuma disuruh jalan aja tanpa harus tau tujuannya, kadang juga kita tau apa yang kita mau apa yang kita tuju bahkan kita tau gimana caranya biar cepet sampai biar cepet tercapai, tapi namanya juga namanya kita bisa begini kadang bisa begitu. Di pikir-pikir kalo kita ga pikirin juga sebenernya gak apa-apa ya, tapi kenapa kita selalu mikirin? Apa karena kita di kasih otak? Tapi otak-otak juga gak make bumbu kacang gaenak sih, eh tapi kenapa batagor itu di goreng ya? Pernah mikir ga si kenapa kita bisa sedeket ini? Ah tadi katanya di pikir-pikir gapapa kalo kita ga pikirin juga, iya juga ya. Kadang emang kitanya aja yang terlalu pemikir padahal petani juga gak mikirin berasnya nanti di makan sama siapa nantinya. Lo capek ga si hidup jadi WNI? Tapi jujur deh Lo tuh beneran cantik tau... Kalo Lo capek Lo boleh kok muter-muter di depan pintu, gatau si bakal kaya gimana nantinya, coba aja dulu. Tadin...

 Belakangan ini kita tau bahwa timnas melesat perkembangannya bahkan sampai ada asa untuk Piala Dunia 2026 nanti, tapi apakah tugas federasi hanya meloloskan timnas ke piala dunia nanti? Bagaimana dengan isu gaji pemain yang masih banyak terlambat? Bagaimana dengan jadwal liga yang masih carut-marut? Bagaimana dengan pembinaan usia dini? Dan terakhir bagaimana dengan Tragedi Kanjuruhan?. Rasanya PSSI masih belom berubah hanya tampilannya saja yang membaik sedangkan dalamnya masih sama busuknya, para pemain yang masih banyak mendapatkan keterlambatan gaji yang dimana itu adalah haknya tapi tidak ada tindak lanjut dari federasi itu sendiri, klub-klub yang bermasalah juga seakan tak diberi sanksi oleh federasi itu sendiri. Jadwal liga yang masih carut-marut juga masih menjadi PR untuk federasi dan PT.LIB, jadwal liga carut-marut bisa mempengaruhi kualitas liga itu sendiri dimana klub pasti kesulitan untuk mencari homebase tetap dan suporter yang notabene adalah sponsor utama dari klub...

 Ya, memang harus di akui Persib adalah tuan di rumahnya sendiri yaitu Jawa Barat khususnya di Bandung itu sendiri, tanpa harus kampanye "Jawa Barat Harus Lebih Persib" rasanya Jawa Barat memang sudah Persib, mengingat kata Bebek kalo Persib itu kultural dan mereka konsisten untuk menjaga itu semua, kita bisa lihat banyak dari beberapa orang ternama dengan bangga berkata "aing teh pan orang Sunda, jadi aing dukung Persib". Hal-hal tersebut tak luput dari konsistennya supporter yang tetap "rewel" terhadap apa yang dihadapi Persib, dan manajemen yang "cekatan" dalam mengambil keputusan-keputusan, dan tak ketinggalan juga peran penting dari Pemda yang cukup support untuk Persib itu sendiri. Dan harus kita akui juga bahwa Persija "Masih" menjadi tamu di rumahnya sendiri. Fakta yang cukup menyakitkan adalah ketika kita sadar bahwa kita masih menjadi tamu di rumah kita sendiri, kenapa? Apa? Dan bagaimana seharusnya?  Konsistensi yang tak d...